1. PENGERTIAN
IMD atau inisiasi menyusu dini (early initiation) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini adalah dengan the breast crawl atau merangkak mencari payudara.
PENELITIAN IMD
Beberapa penelitian tentang IMD :
a. Dr.Lennart Righard dan Bidan Margaretha Alade (1990)
Penelitian dilakukan pada 72 pasangan ibu-bayi lahir. Lalu pasangan ini dibagi dua yang lahir dengan normal dan yang dengan obat-obatan. Kelompok bayi baru lahir yang normal dibagi dua kelompok lagi, hasilnya sebagai berikut :
Ø Bayi yang begitu lahir tali pusatnya langsung dipotong, dikeringkan dengan cepat. Setelah itu, segera letakkan di dada atau di perut ibu dengan kontak kulit bayi ke kulit ibu dibiarkan setidaknya satu jam. Pada usia sekitar 20 menit, bayi mulai merangkak ke arah payudara, dan dalam usia 50 menit bayi menyusu dengan baik.
Ø Kelompok bayi yang lahir normal tanpa obat-obatan, tetapi langsung dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, diukur dan dibersihkan, hasilnya 50% tidak dapat menyusu sendiri.
Ø Bayi yang lahir dengan obat-obatan atau tindakan, segera setelah lahir diletakkan di dada ibu dengan kontak ke kulit, hasilnya tidak semuanya dapat menyusu sendiri. Yang mencapai payudara ibu pun umumnya menyusu dengan lemah.
Ø Bayi yang lahir dengan obat-obatan atau tindakan dan segera dipisahkan dari ibunya, maka tidak satupun yang dapat menyusu sendiri.
b. Sose, dkk CIBA foundation, 1978
Hasil penelitian menunjukkan antara saat kontak bayi-ibu pertama kali terhadap lama menyusui. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini dengan meletakkan bayi dengan kontak kulit paling lama satu jam, hasilnya dua kali lebih lama disusui. Bayi yang tidak diberi kesempatan menyusu dini tinggal 29% dan 8% masih disusui di usia yang sama.
c. Fika dan Syafiq, jurnal kedokteran Trisakti, 2003
Penelitian di Jakarta-Indonesia ini menunjukkan bayi yang diberi kesempatan untuk menyusu dini , hasilnya delapan kali lebih berhasil ASI eksklusif.
d. Dr. Karen Edmond, 2006
Dr. Karen Edmond melakukan penelitian di Ghana yang hasilnya:
Ø Penelitian di Ghana dilakukan melibatkan 10.947 bayi yang lahir antara Juli 2003 sampai Juni 2004.
Ø Jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama dengan dibiarkan kontak kulit ibu dan bayi maka 22% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan.
Ø Jika mulai menyusu pertama, saat bayi berada di atas dua jam dan di bawah 24 jam pertama, maka 16% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan.
- KEUNTUNGAN MENYUSU DINI BAGI IBU DAN BAYI
A. Bagi bayi
1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit
· Mengoptimalkan keadaan hormonal
· Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan insting dan bisa diperkirakan :
ü Menstabilkan pernafasan
ü Mengendalikan temperature tubuh bayi
ü Memperbaiki/mempunyai pola tidur yang lebih baik.
ü Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu lebih cepat dan efektif
ü Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya dengan cepat)
ü Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi
ü Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama
ü Saat merangkak mencari payudara, bayi memindah-mindahkan bakteri dari kulit ibunya, dan dia akan menjilat-jilat kulit ibu, dan menelan bakteri ‘baik’ di kulit ibu. Bakteri tersebut berkembangbiak membentuk koloni di kulit dan usus bayi, menyaingi bakteri ‘jahat’ dari lingkungan. Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi.
ü Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.
ü Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam pertama hidupnya.
2. Keuntungan menyusu dini
· Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi
· Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi. Bayi mendapat ASI kolostrum. Kolostrum adalah ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus.
· Meningkatkan kecerdasan
· Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas
· Mencegah kehilangan panas
Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat Celsius dalam dua menit bayi diletakkan di dada ibu.
Berdasarkan hasil penelitian Dr.Neils Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu ibu yang melahirkan menjadi 1 derajat lebih panas dibandingkan yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1⁰C. jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2⁰C untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan handal.
· Merangsang kolostrum segera keluar
B. Bagi ibu
1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit
· Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu.
· Oksitosin
ü Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih rendah
ü Merangsang pengeluaran kolostrum
ü Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi
ü Ibu lebih tenang dan tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur pasca persalinan lainnya.
· Prolaktin
ü Meningkatkan produksi ASI
ü Membantu ibu mengatasi stress
ü Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu
ü Menunda ovulasi
2. Keuntungan menyusu dini
· Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin
· Meningkatkan keberhasilan produksi ASI
· Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
· Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
· Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.
· Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dengan kondisi seperti ini. Hal ini merupakan pengalam secara psikologis yang indah untuk mereka.
Keuntungan IMD secara umum :
1. Mengurangi 22% kematian bayi yang berusia di bawah 28 hari
2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan meningkatkan lamanya bayi disusui
3. Merangsang produksi ASI
4. Memperkuat refleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir.
4.LIMA TAHAP PERILAKU (PRE-FEEDING BEHAVIOR)
Ø Dalam 30 menit pertama. Stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga (quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan, ke dalam keadaan di luar kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang)ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik bayinya. Kepercayaan diri ayah sebagai bagian dari keberhasilan menyusui dan mendidik anak-anak bersama ibu.
Ø Antara 30-40 menit. Mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini samadengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan putting susu ibu.
Ø Mengeluarkan air liur. Bayi mengeluarkan air liur saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya.
Ø Bayi mulai bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri serta menyentuh dan meremas daerah putting susu dan sekitarnya dengan tangan yang mungil.
Ø Menemukan, menjilat, mengulum putting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan baik.
5.LANGKAH INISIASI MENYUSU DINI
Langkah 1 :
Lahirkan, keringkan dan lakukan penilaian pada bayi
1. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran
2. Kemudian letakkan bayi di perut bawah ibu
3. Nilai usaha nafas dan pergerakan bayi, apakah perlu di resusitasi atau tidak
4. Setelah itu keringkan bayi, setelah kering selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu dua menit sebelum tali pusat di klem. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain dengan halus tanpa membersihkan verniks. Karena verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi.
5. Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi juga membantunya mencari putting ibu yang berbau sama.
6. Lender cukup di lap dengan kain bersih.
7. Lakukan rangsang taktil dengan menepuk atau menyentil perlahan telapak kaki. Menggosok punggung, perut, dada, atau tungkai bayi dengan telapak tangan. Rangsangan ini dapat memulai pernafasan bayi serta membantu bayi dapat bernafas lebih baik.
8. Setelah 1 menit mengeringkan dan menilai bayi, periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi. Kemudian suntikkan intramuskuler 10iu oksitosin kepada ibu. Biarkan bayi di atas handuk atau kain bersih di perut ibu.
Langkah 2 :
Lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu jam.
1. Setelah tali pusat di potong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara payudara ibu tapi lebih rendah dari putting.
2. Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
3. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Bila perlu letakkan bantal di bawah kepala ibu untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayi. Sebagian besar bayi akan melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit.
4. Hindari membasuh dan menyeka payudara sebelum bayi menyusu
5. Selama kontak kulit ke kulit tersebut lanjutkan dengan langkah MAK 3 persalinan.
Langkah 3
1. Biarkan bayi mencari dan menemukan putting ibu dan mulai menyusu
2. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
3. Menunda semua asuhan BBL hingga bayi selesai menyusu. Tunda pula memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk menjaga agar tidak hipotermia.
4. Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang bersalin hingga bayi selesai menyusu
5. Segera setelah BBL selesai menghisap bayi akan berhenti menelan dan melepaskan putting. Bayi dan ibu akan merasa ngantuk. Bayi kemudian dibungkus dengan menggunakan kain bersih, lalu berikan suntikan vitamin k dan salep mata.
6. Kenakan pakaian pada bayi, atau tetap diselimuti untuk menjaga kehangatannya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama.
7. Satu jam kemudian berikan bayi suntikan hepatitis B pertama. Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakkan kembali bayi dekat dengan ibu. Sehingga mudah terjangkau dan bayi bisa menyusu sesering keinginannya.
6.PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN IMD
Ø Melatih tenaga kesehatan yang dapat menolong persalinan untuk mendukung ibu menyusui, serta menolong inisiasi menyusu dini yang normal.
Ø Pada saat kunjungan antenatal, ibu hamil diberikan penjelasan mengenai inisiasi menyusu dini oleh tenaga kesehatan, mengenai ASI, tatalaksana menyusui yang benar, termasuk inisiasi menyusu dini
7.TATA LAKSANA IMD
a. Tata Laksana IMD secara umum
1. Suami atau keluarga dianjurkan untuk mendampingi ibu saat persalinan.
2. Menganjurkan keluarga atau pendamping untuk membantu ibu untuk pain relief
3. Biarkan ibu memilih apa cara melahirkan yang diinginkannya.
4. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangannya. Lemak putih (verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan.
5. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusui awal selesai. Keduanya di selimuti, jika perlu menggunakan topi bayi.
6. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.
7. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu.
8. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit ibu yang melahirkan dengan tindakan misalnya SC.
9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap setelah satu jam atau menyusu awal selesai.
10. Rawat gabung yaitu ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar.
b. Tatalaksana IMD pada operasi Caesar
Usaha bayi untuk merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat dilakukan pada persalinan operasi Caesar. Jika keadaan ibu atau bayi belum memungkinkan, bayi diberikan pada ibu pada kesempatan tercepat. Jika ibu di anestesi umum, maka menunggu sampai ibu sadar penuh dan dapat dilakukan di ruang pemulihan, sementara ayah dapat menggantikan untuk kontak kulit dengan bayi.
Untuk mendukung terjadinya IMD maka tatalaksannya :
1. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif
2. Jika mungkin diusahakan suhu ruangan tetap stabil. Dan tetap jaga kehangatan bayi.
3. Tata laksana selanjutnya sama dengan tatalaksana umum.
4. Jika IMD belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi atau bayi harus dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di dada ibu ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan. Menyusu dini dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih.
8.PENGHAMBAT IMD
a. Bayi kedinginan-tidak benar
Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat Celsius dalam dua menit bayi diletakkan di dada ibu.
Berdasarkan hasil penelitian Dr.Neils Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu ibu yang melahirkan menjadi 1 derajat lebih panas dibandingkan yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1⁰C. jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2⁰C untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan handal.
b. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya-tidak benar
Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu dini membuat ibu lebih tenang.
c. Tenaga kesehatan kurang tersedia- tidak masalah
Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk menjaga bayi sambil memberikan dukungan kepada ibu.
d. Kamar bersalin/kamar operasi sibuk- tidak masalah
Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini.
e. Ibu harus dijahit- tidak masalah
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu.
f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit Gonnorhea haru segera di berikan setelah lahit- itu tidak benar
Menurut American College of Obtetrics and Gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.
g. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur – tidak benar
Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi. Selain itu, kesempatan verniks meresap, melunakkan dan melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.
h. Bayi kurang siaga – tidak benar
Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga. Setelah itu bayi tidur dalam waktu yang lama.
i. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain (cairan pre- laktal) – tidak benar
Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.
j. Kolostrum tidak baik bahkan berbahaya – itu tidak benar
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir., kolostrum melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baskoro, Anton. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui, Yogyakarta : Penerbit Banyu Media
2. Roesli, Utami. (2008). Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Penerbit Pustaka Bunda