BENDUNGAN ASI


a.Definisi
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada putting susu (Mochtar, 1996).
Menurut Huliana (2003) payudara bengkak terjadi karena hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara. Kejadian ini timbul karena produksi yang berlebihan, sementara kebutuhan bayi pada hari pertama lahir masih sedikit.Selama 24 hingga 8 jam pertama setelah terlihatnya sekresi lakteal,payudara sering mengaqlami distensi menjadi keras dan berbenjol-benjol.Keadaan ini yang disebut dengan bendungan air susu atau “caked breast”,sering menyebabkan rasa nyeri yang cukup hebat dan bisa disertai dengan kenaikan suhu. Kelainan tersebut menggambarkan aliran darah vena normal yang berlebihan dan penggembungan limfatik dalam payudara,yang merupakan prekusor reguler untuk terjadinya laktasi.
Demam nifas akibat destensi payudara sering terjadi.Roser (1966) mengamati bahwa 18% wanita normal akan mengalami demam post partum akibat bendungan air susu. Lamanya panas berkisar dari 4 hingga 16 jam dan suhu tubuh berkisar antara 38-39C.Ditegaskan bahwa penyebab panas yang lain,khususnya panas yang disebabkan oleh infeksi harus disingkirkan lebih dahulu.
b. Patofisiologi
a)      Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara lain payudara penuh terasa panas, berat dan keras, terlihat mengkilat meski tidak kemerahan.
b)      ASI biasanya mengalir tidak lancar, namun ada pula payudara yang terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri, puting susu teregang menjadi rata.
c)      ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Ibu kadang-kadang menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24 jam (Mochtar, 1998).
c. Penatalaksanaan
Upaya pencegahan untuk bendungan ASI adalah :
a)      Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30 menit) setelah dilahirkan
b)      Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand
c)      Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi kebutuhan bayi
d)     Perawatan payudara pasca persalinan
e)      Menyangga payudara dengan BH yang menyokong.

Upaya pengobatan untuk bendungan ASI adalah :
a)      Kompres hangat payudara agar menjadi lebih lembek
b)      Keluarkan sedikit ASI sehingga puting lebih mudah ditangkap dan dihisap oleh bayi.
c)      Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI
d)     Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, berikan kompres dingin
e)      Untuk mengurangi statis di vena dan pembuluh getah bening lakukan pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari puting kearah korpus(Sastrawinata, 2004)
f)       Pemberian analgetik atau kodein 60 mg per oral.

0 komentar:

Posting Komentar