INFEKSI PAYUDARA


a. Definisi
Infeksi Payudara (Mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara.  Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara).
 Mastitis ini dapat terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran Penyebab infeksi payudara umumnya disebabkan karena bakteri Stafilokokkus aureus yang secara normal ditemukan di permukaan kulit. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh karena adanya luka lecet, terutama pada puting payudara. Infeksi payudara paling sering ditemukan pada ibu yang sedang menyusui namun tidak menutup kemungkinan wanita yang tidak menyusui pun dapat terkena infeksi payudara. Infeksi payudara pada wanita yang tidak menyusui berasal dari bakteri TBC, bakteri sifilis dan bakteri lainnya yang tidak diketahui. Infeksi payudara terjadi pada jaringan lemak payudara sehingga menyebabkan pembangkakan. Selain itu pembengkakan akan menekan saluran susu sehingga menyebabkan nyeri dan penyumbatan pada infeksi payudara.Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan pada mammae terutama pada primipara. 
b.patofisiologi
gejala mastitis non-infeksius:
a)      Ibu memperhatiakan adanya bercak panas atau nyeri area tekan yang akut.
b)      Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras didaerah nyeri tekan tersebut.
c)      Ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-baik saja.
Gejala mastitis infeksisus
a)      Ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot seperti flu
b)      Ibu dapat mengeluh sakit kepala
c)      Ibu demam dengan suhu diatas 34C
d)     Terdapat area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara
e)      Kulit pada payudara dapat tampak kemerahan atau bercahaya
f)       Kedua payudara mungkin terasa keras dan tegang(pembengkakan)

 Berdasarkan tempatnya infeksi dibedakan menjadi :
1.      Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mamae.
2.       Mastitis ditengah-tengah mammae yang menyebabkan abses ditempat itu.
3.      Mastitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang menyebabkan abses antara mammae dan otot-otot dibawahnya.
c.Pencegahan
Perawatan putting susu pada laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah mastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan putting susu dengan minyak baby oil sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain itu juga memberi pertolongan kepada ibu menyusui bayinya harus bebas infeksi dengan stafilococus. Bila ada luka atau retak pada putting sebaiknya bayi jangan menyusu pada mammae yang bersangkutan, dan air susu dapat dikeluarkan dengan pijitan.
d.Pengobatan
Segera setelah mastitis ditemukan pemberian susu pada bayi dihentikan dan diberikan pengobatan sebagai berikut :
1.      Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.
2.      Sangga payudara
3.      Kompres dingin
4.      Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
5.      Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan
Bila ada abses, nanah perlu dikeluarkan dengan sayatan sedikit mungkin pada abses, dan nanah dikeluarkan sesudah itu dipasang pipa ketengah abses, agar nanah bisa keluar. Untuk mencegah kerusakan pada duktus laktiferus sayatan dibuat sejajar dengan jalannya duktus-duktus. Atau jika terdapat masa padat, mengeras dibawah kulit yang kemerahan :
1.      Berikan antibiotik kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari atau eritromisin 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10 hari
Drain abses :
1.      Anestesi umum dianjurkan
2.       Lakukan insisi radial dari batas puting ke lateral untuk menghindari cidera atau duktus
3.      Gunakan sarung tangan steril
4.      Tampon longgar dengan kasa
5.       Lepaskan tampon 24 jam ganti dengan tampon kecil
6.      Jika masih banyak pus tetap berikan tampon dalam lubang dan buka tepinya
7.      Yakinkan ibu tetap menggunakan kutang
8.      Berikan paracetamol 500 mg bila perlu
9.      Evaluasi 3 hari

0 komentar:

Posting Komentar